
HUT RI 80: Keselamatan Operator Alat Berat Harus Dijamin
Memasuki usia ke-80 kemerdekaan Indonesia, semangat pembangunan harus diiringi dengan perlindungan nyata terhadap sumber daya manusia di lapangan. Salah satu kelompok yang kerap bekerja di garis depan namun jarang mendapat sorotan adalah operator alat berat. Di HUT RI 80, saatnya keselamatan mereka dijamin melalui pelatihan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang wajib dan berstandar nasional.
Baca Juga: Pelatihan K3 Operator Excavator: Wajib untuk Keselamatan
Setiap tahun, ratusan kecelakaan kerja terjadi di proyek konstruksi, banyak di antaranya melibatkan alat berat. Data Kemnaker RI (2023) menunjukkan bahwa 65% insiden terjadi pada operator tanpa sertifikasi K3. Angka ini menjadi alarm bahwa kesejahteraan SDM harus jadi prioritas, bukan sekadar angka progres proyek.
“Di usia 80 kemerdekaan, kita tak boleh lagi mengabaikan keselamatan pekerja. Mereka adalah pahlawan yang membangun negeri,” tegas Ahmad Firdaus, Komisaris PT Davai Karya Pratama, lembaga pelatihan alat berat berstandar Kemnaker.

Sejak didirikan, PT Davai Karya Pratama telah mencetak ribuan operator bersertifikat melalui program pelatihan intensif yang menggabungkan teori, simulasi, dan uji kompetensi. Fokus utamanya bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga disiplin K3—mulai dari prosedur darurat hingga penggunaan APD yang benar.
Menyambut HUT RI ke-80, perusahaan memperluas akses pelatihan ke daerah terluar dengan program beasiswa pelatihan K3. Langkah ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membangun SDM konstruksi yang kompeten dan terlindungi.
“Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah ketika pekerja merasa aman, dihargai, dan punya masa depan,” tambah Firdaus.
Di balik setiap jembatan dan bendungan, ada manusia yang bertaruh nyawa. Di HUT RI 80, saatnya kita jamin keselamatan mereka—bukan hanya dengan sorotan, tapi dengan pelatihan, sertifikasi, dan perlindungan nyata.
Leave a Comment