
Pelatihan Gas Tester – Solusi dari Davai Karya Pratama
Apakah Anda tahu bahwa hampir 30% kecelakaan kerja di sektor minyak, gas, dan pertambangan disebabkan oleh atmosfer berbahaya akibat kebocoran gas?
Kecelakaan akibat paparan gas beracun, ledakan, atau kekurangan oksigen masih menjadi ancaman serius di lingkungan industri. Banyak insiden terjadi karena kurangnya pemantauan atmosfer yang memadai dan minimnya tenaga terlatih untuk mendeteksi bahaya secara dini.
Di sinilah Pelatihan dan Sertifikasi Authorized Gas Tester dari PT Davai Karya Pratama hadir sebagai solusi kritis untuk mencegah kecelakaan industri dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
Gas seperti hidrogen sulfida (H₂S), karbon monoksida (CO), metana (CH₄), dan campuran lainnya bisa muncul secara tiba-tiba di area kerja terbatas (confined spaces), zona berbahaya, atau lokasi produksi. Jika tidak terdeteksi tepat waktu, risiko keracunan, ledakan, atau asfiksia bisa mengancam nyawa pekerja.
Baca Juga: Kelas Kalibrasi Alat Ukur dari Davai Karya Pratama untuk Migas & Konstruksi
Pelatihan Gas Tester bukan sekadar kewajiban administratif — ini adalah tindakan pencegahan strategis yang menyelamatkan nyawa dan melindungi aset perusahaan.

“80% insiden lapangan bermula dari kurangnya pemahaman terhadap bahaya gas beracun dan prosedur deteksi yang benar,” tegas Etria Fatrina, Instruktur Senior PT Davai Karya Pratama.
Program pelatihan ini dirancang secara komprehensif dengan pendekatan 70 persen praktik langsung. Hal ini memastikan peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menghadapi kondisi nyata di lapangan. Materi mencakup prosedur izin kerja, kalibrasi alat deteksi, respons darurat, hingga penerapan standar keselamatan kerja nasional dan internasional.
Sejalan dengan perkembangan regulasi terbaru, pelatihan ini juga dirancang untuk memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2024 dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Kalibrasi. Kedua regulasi ini mewajibkan setiap teknisi yang menangani alat deteksi gas untuk memiliki sertifikasi kompetensi resmi.
“Mulai tahun 2026, teknisi yang tidak memiliki sertifikasi tidak akan diperbolehkan menangani alat kritis di lingkungan kerja berbahaya,” kata Ria, perwakilan PT Davai Karya Pratama, menegaskan pentingnya kesiapan perusahaan dalam memenuhi ketentuan tersebut.
Sertifikasi yang diberikan dalam pelatihan ini telah terakreditasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sehingga diakui secara nasional dan mendukung mobilitas karier peserta di sektor industri.
Untuk memudahkan akses, PT Davai Karya Pratama menyelenggarakan pelatihan dalam dua format: tatap muka dan daring. Format daring sangat cocok bagi pekerja yang berada di lokasi terpencil atau memiliki jadwal padat, sementara pelatihan tatap muka memberikan pengalaman praktik langsung yang lebih intensif.
Diharapkan dengan semakin luasnya akses terhadap pelatihan ini, jumlah tenaga kerja terlatih di sektor industri akan meningkat, sehingga risiko kecelakaan akibat gas berbahaya dapat ditekan secara signifikan.
Pelatihan gas tester dari PT Davai Karya Pratama tidak hanya menjadi investasi bagi pengembangan kompetensi individu, tetapi juga langkah strategis bagi perusahaan dalam memenuhi aspek kepatuhan, menjaga produktivitas, dan melindungi aset berharga — nyawa manusia.
Dengan komitmen tinggi terhadap keselamatan kerja, PT Davai Karya Pratama terus berperan sebagai mitra andalan industri dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman, patuh, dan berkelanjutan.
Leave a Comment