
Pelatihan Operator Crane Pedestal Tingkatkan Keselamatan
Pelatihan dan sertifikasi operator pedestal crane semakin mendapat perhatian utama di industri konstruksi Indonesia.
Data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa pada tahun 2024, sektor konstruksi mencatat lebih dari 1.200 insiden kecelakaan kerja, dengan sekitar 15% di antaranya terkait dengan pengoperasian alat berat seperti crane.
Kondisi ini menegaskan pentingnya kompetensi operator crane dalam menjaga keselamatan dan kelancaran proyek konstruksi.

Berbagai lembaga pelatihan, termasuk PT Davai Karya Pratama, menyediakan program pelatihan dan sertifikasi K3 khusus untuk operator pedestal crane.
Dimana Perusahaan ini menggunakan materi dan acuan dari Permenaker No. 8 tahun 2020.
Sertifikasi ini menjadi standar pengakuan kompetensi yang diakui oleh industri dan pemerintah.
Pelatihan mencakup persiapan pra-pengangkatan, inspeksi peralatan, prosedur pengangkatan yang aman, manajemen risiko, serta dokumentasi yang ketat.
Tujuannya adalah memastikan operator tidak hanya mahir mengoperasikan crane, tetapi juga memahami aspek keselamatan secara menyeluruh.
Baca Jaga: Tingkatkan Kompetensi Operator Alat Berat, Pelatihan K3 Jadi Solusi Efektif Cegah Kecelakaan Kerja
Pelatihan diselenggarakan secara berkala di berbagai fasilitas pelatihan dan lokasi proyek konstruksi di seluruh Indonesia,
Sehingga dapat memberikan pengalaman praktik langsung yang relevan dengan kondisi lapangan.
Operator yang tersertifikasi memiliki pemahaman lebih baik terhadap prosedur keselamatan, sehingga mampu mengurangi kesalahan pengoperasian yang berpotensi fatal.
Metode pelatihan menggabungkan teori dan praktik langsung di lapangan, termasuk simulasi situasi darurat dan pengenalan protokol keselamatan terbaru.
Pendekatan ini memastikan kesiapan operator menghadapi tantangan nyata di proyek konstruksi.

Seiring meningkatnya kesadaran akan keselamatan kerja, pelatihan dan sertifikasi operator pedestal crane diperkirakan akan semakin diperluas.
Pemerintah dan pelaku industri konstruksi berupaya mengimplementasikan standar pelatihan yang lebih ketat.
Hal merupakan bagian dari program nasional “Zero Accident” untuk menekan angka kecelakaan kerja.
Dengan meningkatnya jumlah operator crane yang tersertifikasi dan pelatihan yang lebih intensif.
Diharapkan keselamatan kerja di sektor konstruksi Indonesia dapat terus membaik, sekaligus mendukung produktivitas dan kualitas proyek yang lebih tinggi.